Bank dan Lembaga Keuangan 2 (Siklus Keuangan Dunia)

Siklus Keuangan Dunia 

gundar

Novice Lebrie Sagilitany 

NPM : 25211246

Kelas : SMAK05

Masyarakat kini sudah merasakan banyak manfaat dari lembaga keuangan bank, untuk menabung, meminjam, transfer uang berinvestasi, dan berbagai transaksi keperluan sehari – hari. Semua itu tidak dengan mudah dijelaskan, sebab bank memiliki aktivitas yang begitu kompleks. Dalam tulisan ini saya akan mencoba menjelaskan siklus uang dalam bahasan yang cukup sederhana.

Sebelum adanya bank, masyarakat melakukan transaksi secara langsung (direct), membayar segala keperluan dengan uang tunai, menabung dengan cara menyimpan uang di tempat aman dirumah, dan mendapat keuntungan jika bersedia meminjamkan uangnya.Dahulu, pinjam meminjam antara dua orang (double coincidence) memerlukan kepercayaan yang tinggi sebab jika si peminjam tidak membayar maka si yang meminjamkan akan merugi. Contoh, Jason sebagai pemberi pinjaman memiliki kelebihan dana sehingga ia bersedia meminjamkan uangnya kepada peminjam sebut saja Charles. Jason tidak begitu saja meminjamkan uangnya, selain mengharapkan bunga sehingga mendapatkan untung, ia juga tidak mau merugi jika si peminjam tidak bertanggung jawab membayar hutangnya. Sudah pasti Charles sudah kenal bahkan dekat dengan Jason sehingga Jason bersedia meminjamkan dan percaya pada Charles akan membayar hutangnya. Pinjam meminjam secara langsung sebenarnya tidak aman sebab walaupun sudah kenal tidak dapat menjamin bahwa si peminjam (Charles) tidak menipu. Dan dari pihak si pemberi pinjaman (Jason) bisa saja mematok bunga seenaknya dan Charles tercekik oleh hutang yang semakin berlipat.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa dulu sebelum ada bank, masyarakat merasakan ketidakamanan dalam memiliki uang. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi muncullah sarana yang tepat, aman dan nyaman untuk memudahkan menyimpan uang, pinjam meminjam dsb. Masyarakat tidak perlu khawatir lagi sebab bank sebagai perantara keuangan (financial intermedia) merupakan lembaga yang sudah diatur oleh undang – undang. Selain itu, bank juga merupakan sarana pinjam meminjam secara tidak langsung, bank sebagai perantara bersedia menanggung resiko sehingga diantara dua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan.

Bagaimana bank mendapatkan dana untuk memberikan pinjaman kepada seseorang?. Bank menghimpun dana melalui tabungan masyarakat. Bagaimana membuat masyarakat ingin menabung? tentunya dengan bunga yang didapatkan (i1). Semakin banyak yang ditabung semakin bertambah pula jumlah uang yang ditabung. Setelah bank berhasil menghimpun dana, bank akan mencari dana untuk membayar bunga kepada nasabah yang menabung. Dana yang berhasil dihimpun digunakan untuk peminjaman, seseorang yang meminjam uang diharuskan membayar bunga kepada bank (i2). Hal ini juga berlaku pada kartu kredit. Sambil menyelam minum air, bank tidak hanya berharap bisa membayar bunga kepada penabung tetapi juga mengharapkan keuntungan. Keuntungan yang didapatkan bank adalah selisih dari i2 dan i1. Maka, i2 harus lebih besar dari i1. Selain memberikan pinjaman, bank juga membeli saham dan menjualkan obligasi di pasar modal untuk mendapatkan keuntungan (i3). Dalam hal ini i3 juga harus lebih besar dari i2.

Terdapat 3 motif orang memperoleh uang, yaitu transaksi, jaga – jaga, dan spekulasi. Untuk urusan spekulasi yang dimiliki seseorang, bank harus berhati-hati. Dalam keadaan suku bunga rendah masyarakat akan malas menabung sebab keuntungannya sedikit. Sebaliknya jika suku bunga rendah banyak yang berbondong – bondong meminjam uang guna berinvestasi dan mengeruk keuntungan yang lebih juga. Saat suku bunga bank naik, keinginan investasi di masyarakat akan bertambah.  Investasi tersebut dapat bermacam – macam, membangun usaha, menanam saham di pasar modal, dsb. Maka, Bank sudah seharusnya memutar otak bagaimana caranya bank tetap mendapatkan keuntungan disaat keadaan seperti itu terjadi.

Kembali keurusan pinjam meminjam, bagaimana jika si peminjam (Charles) meninggal? sudah pasti si pemberi pinjaman (Jason)  merugi. Tetapi itu hanya terjadi saat pinjam meminjamnya masih dilakukan secara langsung (direct). Saat sudah ada bank hal itu tidak perlu dikhawatirkan, sebab  bank akan menanggung resikonya (risk transfer). Bagaimana cara bank menghadapi masalah ini?. Contoh salah satu peminjam uang 100 juta meninggal, maka bank tersebut sebelumnya sudah berjaga – jaga dengan mengasuransikannya misal pada PT Pru dengan membayar preminya 1 juta. Jika PT Pru hanya bisa menanggung sebanyak 20 juta maka preminya turun juga menjadi 200 rb. PT Pru ini bekerja sama dengan PT Sinar Perak yang bergerak pada jasa asuransi juga untuk menanggung sisanya sebesar 80 juta dengan premi sebesar 800 rb. PT Pru yang bekerja sama dengan PT Sinar Perak ini pasti mendapatkan keuntungan juga dari kerjasama ini. Kegiatan yang saya jelaskan tadi biasa disebut dengan istilah reasuransi. Jika PT Sinar Perak ini hanya dapat menanggung 30 juta saja maka hal tersebut dapat menurunkan kembali preminya menjadi 300 rb. PT Sinar Perak akhirnya bekerja sama kembali ke PT Alias di Amerika yang bergerak di asuransi juga untuk menanggung sisanya yaitu 50 juta. Tiga rantai asuransi yang saling bekerjasama ini disebut dengan istilah rektosesi. mengapa tidak di Indonesia saja? sebab Indonesia hanya memperbolehkan reasuransi di dalam negeri.

Belum sampai disitu saja PT Alias sebagai perusahaan asuransi diluar negeri juga butuh mendapat untung dan mendapatkan dana sebanyak banyaknya, sehingga ia pun akhirnya menanamkan modalnya pada bank di Indonesia. Jika ia ingin menguasai satu bank saja, berarti alternatifnya dia harus memiliki bebeapa anak cabang. aturan di Indonesia membolehkan satu perusahaan tidak boleh memiliki saham lebih dari 35%. dengan memiliki anak perusahaan maka bukan tidak mungkin 80% salah satu Bank itu dapat dimiliki.

Seperti diketahui diatas, bahwa ketika suku bunga terlalu rendah maka dana yang dihimpun bank akan berkurang, bank mencoba cara lain yaitu dengan leasing. Contoh ilustrasi, untuk proses leasing, bank membuka PT Arida yang bekerja sama dengan PT Astri. PT Astri bergerak dibidang produksi motor.  PT Arida bersedia membiayai sebuah motor yang ingin dibeli oleh seorang konsumen. Tetapi, sistem pembayarannya dilakukan di bank tersebut atau dapat bayar cicilan melalui bank tersebut. Dan karena bank memberikan sarana pembayaran yang mudah dan dapat dengan cepat membiayai kebutuhan uang yang cepat, maka ada bunga juga yang didapat bank (i4). Keuntungan bank didapat dari selisih i4 dan i2.

Penjelasan sederhana diatas merupakan gambaran sederhana siklus keuangan dunia. Sebenarnya dikenyataan sudah pasti siklus keuangan dunia tidak dapat dijelaskan dengan sependek ini, sebab seluruh aktivitas bank serta aliran uang di dunia tidak terbatas bahkan memiliki aturan – aturan yang sudah pasti memerlukan banyak waktu untuk dijelaskan satu persatu. Semakin bertambahnya usia dunia pasti ilmu pengetahuan dan teknologi semakin tinggi, sehingga hal kompleks tadi dapat disistem semakin baik lagi kedepannya.

Tinggalkan komentar